JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

catatan #1 (20 maret, 2011)

Uwaaa.. ndak bisa tidur ….

Keheningan tengah malam,, saatnya mengingat kembali buanyaaakkk hal yang telah kulupakan,,  haisyaahh... :p (Ehm. Tapi, tentunya bukan mengingat tentang pelajaran kuliah yang notabene ilang hampir tak bersisa)

Sangat terasa (bo'ong kalo sampe ga krasa),, sudah 3,5 bulan lebih saya melakoni proses ”vermentasi” ini… yang subhanallah.. penuh dengan airmata, tawa, harapan, dan juga pelajaran-pelajaran sangat amat super berharga yang sekiranya tak bisa ku dapatkan bila semua ini tak terjadi..

sungguh kawan,,rencana Allah itu memang selalu indah.

Yah.. tanggal 27 november yang menjadi awal dari rentetan kejadian menakjubkan ini.  Yang pada hari itu, (katanya) berita kecelakaanku dan temanku menyebar melanglang buana,, menggemparkan seluruh pelosok negeri… dengan bumbu bumbu yang membuat suasana menjadi semakin seruu.. hehe, 

Tapi jujur, aku tak terlalu tahu dengan semua proses setelah kecelakaan terjadi…  yang terakhir ku ingat,, adalah mobil berwarna ungu yang melaju cepat sekali dari arah kananku… menabrak, menyeret bermeter-meter, menghempaskan tubuhku. setelah itu,, gelap.

Njuk tiba-tiba udah dirumahsakit. Dipasangi banyak kabel. Bingung. Panik.. tapi setelah aku menemukan sosok temanku yang kubonceng, dia tampak baik-baik saja di bed sebelahku,, gelap lagi. 

Trusss tau tau udah di dalem mobil ambulance. Ntah kenapa langsung bisa menyimpulkan kalo aku mau dipindah rumahsakit. Teriak deehh “ aku ndak mau dipindah.. aku mau disini ajaaa.. ndak mauuu” (gek nggaya banget, ngomong e nggo bahasa Indonesia).. and then setelah teriak kalimat itu,, gelap lagi.

Naahh,,  ini.. aku dah diruangan berbeda. Ga tau dimana. tampak seperti UGD atau ruang operasi.
dalam kondisi segenting itu, kalimat yang terucap malah “minum,,, aku belom buka puasa” berulang-ulang. Dan setelah ada setetes (beneran setetes lho ini) air membasahi mulutku… lalu gelap lagi :)

dari cerita saksi mata yang nungguin, kecelakaan itu terjadi jam 13.00.. trus di bawa ke pku bantul. tak tampak ada luka luar, hanya kakiku saja yang remuk. hasil (cek rontgen, ct scan, dsb) baru keluar jam 5 sore. kesadaranku semakin menurun,,, udah pucet banget, dan wajahnya biru. ternyata kondisinya parah. di pku bantul belum ada alatnya, terus di pindah ke pku jogja..

setelah itu, (katanya saksi mata juga) dokter pku jogja panik menghubungi keluarga. DARAHKU HAMPIR HABIS, LIMPANYA PECAH. RUSUK SEBELAH KIRI, PATAH 8. GAGAR OTAK..!! Walaupun dilakukan operasi, dengan kondisi separah itu dokter memperkirakan aku hanya akan bisa bertahan 10 menit... 

waktu itu bapak ibuku sedang haji. adikku di asrama. tak ada. tak ada yang mau menandatangani surat persetujuan operasi. tak ada yang berani bertanggung jawab jika sampai terjadi apa-apa padaku... dan biidznillah, datanglah om ku yang paling tak sebel-i, dengan gayanya yang slengekan, dia asal menandatangani surat persetujuan itu begitu saja.. huufhh.. 

dan malam itu, Allah memberiku kesempatan lagi,.. nashrullah... operasi berhasil...

(katanya lagi) Aku tersadar setelah 3 hari koma. Di ICU. kepala di perban, kedua tanganku diinfus dan dikat dengan bed, sampai kaki kiri pun diinfus pula. Eleuh eleuh,, yakin deh pokoknya. badanku penuh selang dan kabel… buat apa to yaa?? padahal sebenrnya aku tu ndak ngrasain sakit lhooo.. tenin. malah kayak badannya jadi enteeennggg, sejukkkk (smriwing) dan mlayang-mlayang gituh. Hoooo…  :)

**************
Pertama kali sadar, cuma diem ajah….. kosong. Ndak ada gambaran ingatan tentang aku dan semuanyaa.. bingung sama orang-orang berbaju ijo yang berlalu lalang mencet-mencet alat2 disamping tempat tidurku.
Lebih spektakulernya, cuma mau ngomong pun, ndak bisa. Diajak ngomong, ngga paham. aku ndak tau caranya ngomong gimana… Kayak bayi yang baru lahir gitu loh… 
*(MasyaAllah… betapa mudahnya Allah mengambil ingatan yang sangat berharga,, membuat menjadi orang paling bodoh sedunia, dalam sekejap mata)

Sehari kemudian,, keadaan berubah 180 derajat. Rasa sakit yang luar biasaa tiba-tiba menyerang… sangaaattt hebat… belum pernah kurasakan rasa sakit se dahsyat itu.. seperti dirajam, sampai seluruh tubuh remuk redam,,, hffh,,entahlah, pokoknya sakit beuudd… tak bisa terdeskripsikan dg kata-kata…. hozh hozh hozhh

namun ajaibnya, bersamaan dengan sakit luar biasa itu, ingatanku perlahan memulih… aku kembali ingat beberapa memori tentang diriku... setelah itu, muncul ribuan wajah yang berganti-ganti di kepalaku.. cepaatt sekaliii... 

Sungguh,, ingin aku berteriak… memanggil mereka semua, menceritakan semua rasa sakit yang ada… membagi semua ini… hoaaaa,,aku bener-bener pengen ceritaaaa… aku bener-bener pengen ada seseorang disampingku, mendengarkanku, dan menjawab pertanyaan2kuu….

Sangat lamaaa rasa sakit menghujam,,, berkolaborasi ‘indah’ dengan kekhwatiran dan rasa bersalah yang membuatku sangat amat tertekan…

sementara aku masih juga tak bisa bicara…. Bungkam,, seperti dipaksa melawan sendiri setiap detik kesakitan itu…

Lamaaaaa sekalii…

dan aku pun menyerah.

Ziiiinnggg…..

__aku menunggu
Tak terjadi apa-apa.

Benar,,

Yaaahhh… memang tidak akan terjadi apa-apa dengan aku menyerah. Selaksa rasa yang menyesak itu masih ada,, bahkan malah semakin hebat menyiksa….

Uaaarrrggghhh…Apa yang harus kulakukaaaann??!!!! Bah. Semakin benci saja dengan keadaan..!!!!!!  *jujur, saking stressnya, sempat terpikir mau mencabut selang-selang yang ada ditubuhku*

Tapi, apa daya,, menggerakkan satu jariku pun aku tak mampu…

Dalam pikiranku, banyak sekali kenapa..kenapa.. kenapa..dan kenapa yang ku pertanyakan…

*Saat kesendirian dan rasa super sakit bin super nyesek itu memuncak… 

tiba-tiba,
sayup,, diantara berisiknya alat deteksi jantung, erangan dan teriakan keras pasien-pasien lain di  ICU.. ku dengar suatu alunan syahdu yang begitu menentramkan kalbu..

adzan isya berkumandang di luar sana.. sayup,, lirih,,, tapi begitu jelas terdengar di telingaku.. seakan ia sengaja berbisik untukku saja..

indahnya detik-detik itu,, entah.. entah.. ENTAH aku,, aku,, aku tak bisa mendeskripsikan getar bahagia yang menggelora dalam dada.. ENTAH.. aku yang sebodoh itu, begitu saja bisa memahami arti perkata dari lantunan adzan yang terdengar... 

adzan itu, perlahan menuntunku, menyampaikanku pada satu nama...


Allah….........…… 
(tenang sekali saat hati ini tunduk mengucap asma indah-Mu untuk pertama kalinya sejak kesadaranku.. Dan pemahaman itu mengalir..ya.. mengalir begitu saja...)

ku pejamkan mataku, dan berkata dengan hatiku kepadaNya...

ALLAH........
Bukankah aku milikmu, Rabbi?? 
Darimu juga semua rasa sakit ini… walaupun aku bisa berteriak, walaupun semua orang di seluruh dunia tahu, walaupun semua makhlukmu di setiap sudut angkasa tahu… lantas apa?? 
Bukankah mereka juga tak akan bisa mengurangi seTITIKpun apa yang kurasakan saat  ini… percuma… mereka sama tak berdayanya denganku…..

Duhai Rabbku,, biarlah rasa ini hanya Engkau yang tahu,,
Allah….... aku milikMu,,, aku milikMu, Rabbi,, aku hanya milikMu.. sepenuhnya….
asal Kau ridho, aku tak peduli lagi dengan apa yang terjadi dengan diriku. aku tak peduli.. aku tak peduli..

Indah sekali. Tak ada lagi tekanan, segala beban terasa sangat ringan…

Bahkan ketika dokter mengatakan kepadaku, bahwa limpaku pecah dan udah di amputasi, 8 rusuk kiri patah, gegar otak, kaki kananku remuk, dan luka-luka dimanamana….

Allahu akbar,,,,
Ndak ada rasa berat sama sekali,, tak ada penyesalan, kekecewaan, kesedihan atau apalah itu..  tidak ada.. sungguh….


Dan sekali lagi,, jika aku bisa bertahan sejauh ini.. itu bukan karena aku kuat. Sama sekali tidak.
Allah lah yang telah menguatkanku, mengokohkan hatiku, membuat semua hal sangat ringan dan nyaman….

Subhanallah,,, Maha Suci Engkau, Allah…
Mari terus belajar kawan… agar kita bisa terus menjadi yang terbaik dimataNya….. mumpung masih ada kesempatan, masih ada waktu,, mari perbaiki apa yang bisa diperbaiki.. :)
Allah yang Membolak-balikkan hati... Maha Baik, Maha Penyayang, dan Maha Menepati Janji..

Tampaknya, itu dulu cerita malam ini… karena saya mau kembali ‘mengingat’… hehehe,
Semoga,,bisa lulus masa “vermentasi” ini… dan insyaAllah jebolannya besok ndak jadi tape,, tapi jadi yakult (ngarep. Mentang2 yakult luwih larang)


KOKOHLAH!! kokohlah karena Allah!!! ^0^9


sepotong lagi

Hari ini, malam datang lagi.. Diantarkan oleh senja yang berselimut deras hujan...
Masih sama…. Hampir tak ada yang berubah.. Benar-benar bersih. Tanpa ada kerlip bertahta, juga tanpa cahaya temaram yang berpendar syahdu dalam rengkuh dinginnya..
Dingin menyapa pori-pori, ketika ia mendekat perlahan.. menebarkan kelam ke seluruh sudut dunia…

(Ku tatap dalam,,,, Sungguh, ingin kuceburkan setitik diriku ke samudera lapangnya..….Indah)


Ya..memang sudah saatnya…..
kubuka wajah yang telah membiru,,
Ribuan goresan tampak jelas membekas disana
Hitam,,

Dan gerimis pun datang,,
Mengoyak, mencabik,,

__tak ada perih,
               Hanya diam bercerita..

Kembali aku, Pemilik-ku…
Deras memeluk bisikan pilu
Tak ada pilar lagi kini..
Remuk redam di hadapan Mu

Maafkan , wajah ini hanya mampu tertunduk dalam
Tergugu sepenuh kalbu
Malu atas kehinaan diri
___tak bisa sesempurna sujud mereka…

 

Perjuangan dan Pengorbanan



Hari senin kemarin,, bertepatan dengan jadwal check up-ku ke RS… Sejak dari rumah perasaan dah ga enak. Ditambah dengan ketegangan di sepanjang perjalanan (trauma papasan sama mobil) :p alhasil, sampai di RS bentukku sudah sangat tidak mbejaji.. dag dig dug-dag dig dug.

Suasana bertambah mencekam ketika namaku dipanggil dari spiker, di persilahkan masuk ke ruang dokter. Jeng jeeeeeng.. saatnya tiba!!!

Singkat cerita, setelah perban dibuka,, dokter says, ternyata lapisan kulit yang tumbuh (selama hampir 2 bulan ini) bukan kulit yang bagus.. doeng.. apa mksudnya?

Tanpa penjelasan lebih lanjut, aku di bawa ke ruangan lain (ACnya dingin banget oeeyy) beberapa orang perawat mendekat, sambil membawa “kletekan” yg berisi alat2 mengerikan..

Sesaat kemudian,salah satu perawat berdiri di samping kakiku sambil membawa piset dan gunting, tersenyum, ia berkata “tahan ya mbak, sakit dikit”

aku sekarang baru dong apa yang dimaksud dokter tadiiiiiiiiiiiii…
aku baru pahaaamm, perawat-perawat ini mau ‘ngilangi’ kulit yang tidak bagus ituuu….
OH NOOO….. reflek, bantal ku gigit keras2 ketika pinset dan gunting itu beraksi menguliti lapisan kulitku..
dengan mata setengah terpejam (pie iki jal?) ku amati prosesnya,,
huaaa..darah sudah tumpah ruah disanaaa.. pinset buat narik2, misahin daging ma kulit,, gunting buat nggunting kulit yang udah berhasil ditarik.. begitu seterusnya…

Subhanallah.. Bisa anda bayangkan, rasanya daging dipisahkan dari kulitnya dengan paksa, tanpa dibius!!!

Otomatis, aku berontak, memukuli perawat yang berada paling dekat dengan jangkauan tanganku. Mencoba melepaskan diri dari ancaman itu.. perawat lain bertindak,, mereka memegang kaki, tanganku.. Allahuakbar.. Inginnn sekali aku berteriak, “woooiiii, ra berperikemanusiaan banget too.. kui sikile wong urip yhooo” (tp kan gigit bantal, jadi ya ga bisa triak2) :(

hufh, setelah beberapa menit mencoba melepaskan diri tp malah gagal (sesak nafas), aku menyerah.. Allahumma,,ku serahkan semua padaMu.. aku milikMu sepenuhnya, Rabbi.. aku milikMu… (huaaaa… sambil mewek abis-abisan..)

“operasi kecil” itu berlangsung lama, sekitar 1jam, karena memang wilayah luka yang cukup lebar, dan masih membersihkan (bhsa alusnya memotongi) daging2 yang kata dokter menghambat pemulihan.

Linglung. Rasanya benar-benar tak percaya saat “eksekusi” itu  usai. T.T

Berjam-jam berlalu, tapi ngiluu-perihh masih saja merajam kakiku, menjalar ke tulang atas, atas, atas, dan atasnya… berkolaborasi dengan sederetan rusuk yang patah, sesak nafas, dan vertigo.. \m/

Tak berhasil mengatasi semua itu, maka rewel lah diriku. Pokoknya, semuanya serba salah. Pengen ngeyel, ngambek abis2an. (Tp aku diem aja kok, ga tega, ga mau semakin ngrepoti ibuk yang emang udah bingung...)

kuputuskan untuk mencari pengalih biar pikiran ga konsen ke sakit doang..
Hufh,, iseng.. kuambil buku teubeeelll di meja. “Cahaya dari bukit Shafa” …Buku tentang siroh Rasulullah dan sahabat2nya, yang di sajikan dalam bentuk novel.

Asal saja ku buka lembaran-lembaran itu.. ga niat baca.

Mataku terpaku sebuah episode tentang seorang sahabat.. bernama Khabbab bin arts..
Tak tahu kenapa, aku tertarik, dan membacanya.. (kisahnya bisa dibaca di postingan sebelum ini) :p



Speechless..


Sejenak, aku merenung.. Sakit yang kurasa, sama sekali tak ada apa-apanya dari apa yang ia rasakan.. dan ia,,,ia tetap tegar, tetap istiqomah..

Lantas pikiran melayang ke kisah2 para sahabat Rasulullah yang lain, kisah para ulama mempertahankan dien ini, kisah saudara-saudara kita di palestine…


Duhai,, semakin hina saja diri ini..


Allahumma,, kembali aku tersadar.. bahwa demikianlah hidup ini. Memang setiap perjuangan itu menuntut pengorbanan…

Apalagi untuk tujuan tertinggi setiap muslim… Allah…

……….

Bukankah cita-cita terindah itu takkan bisa diraih tanpa perjuangan?
Dan dengan apa kita bisa menunjukkan kesungguhan dalam perjuangan itu?
Dengan apa kita bisa menyebut diri kita seorang muslim?
Dengan apa kita bisa membuktikan rasa syukur, rasa Cinta kepada Allah??
Dengan apa???

…….
Bukankah hanya dengan pengorbanan dan pengorbanan… hanya pengorbanan tanpa henti, pengorbanan yang terus mengalir menghiasi lembar-lembar kehidupan…. Hanya itu yang bisa lakukan..

Apalah arti pengorbanan kita sebagai seorang hamba, yang telah diberi nikmat yang takkan pernah bisa kita hitung banyaknya.. Bukankah memang itu semua adalah milikNya?? Lantas apa artinya??

Begitulah.. Allah yang Maha Baik, Allah yang Maha Agung.. Ia yang meminjamkan semua yang kita nikmati saat ini,,, lalu, ketika ada saatnya semua itu harus dikembalikan kepadaNya (dan kita mlepasnya dg ikhlas), kita sama sekali tidak disuruh untuk membayar semua nikmat yang sudah kita nikmati itu,,, malahan Allah memberikan pahala yang sangat besar untuk kita..
Subhanallah,, itulah Kebesaran Allah..

Tak hanya itu, Allah hanya mencoba kita semampu yang kita bisa. Selalu. Tak pernah lebih. Tak pernah..
Allah selalu mengerti kita, sangat mengerti keadaan kita…

Astaghfirullah…


Laut takkan indah tanpa gelombang,
langit takkan indah tanpa bintang,
bintang takkan bersinar tanpa kegelapan malam,
perjuangan takkan berakhir tanpa pengorbanan..
(Sayyidina Ali RA)


Dimanapun berada,, di dalam media apapun kita semua berjuang.. apapun caranya,, teruslah percaya kawan, bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan pengorbanan kita untukNya,.. sekecil apapun pengorbanan itu, akan diangkatNya menjadi saksi… lalu menjadi penolong, ketika kelak tak ada seorangpun yang datang menolong kita…


                                                           ALLAHU AKBAR!!!!!








****************

Allahu akbar,, Allahu ya Rahman….
Yang memberikan penawar bagi semua sakit ini, dengan begitu manis...
Engkau memberiku kesempatan kepadaku untuk meyatu dengan ketidakberdayaanku.. agar aku bisa kembali merenungi memang begitulah hakikat seorang manusia. Yang memang penuh dengan ketidakberdayaan…




Meski kurapuh, dalam langkah,, Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa, hanyalah padaMu

Maafkanlah bila hati, tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada, kuharap hanya diriMu yang bertahta…..





Khabbab bin Arts

Khabbab..ia adalah seorang budak sekaligus pandai besi pembuat senjata yang ulung.. setelah menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa.. Tanpa sadar, bibirnya lembut terus mengulang-ulang syahadat sepenuh cinta…

Ia tak meyadari, bahwa ia sedang melewati perkumpulan kafir Quraisy..  tak ayal lagi, kaum Quraisy itu sangat marah mendengar khabbab melantunkan kalimat yang sangat mereka benci… tanpa dikomando, mereka beramai-ramai mengeroyoknya, menghajarnya tanpa ampun, melampiaskan semua kebencian mereka, sampai khabbab pingsan….

Ketika tersadar, khabbab sangat bingung mendapati tubuhnya bengkak-bengkak dan tulang-tulangnya terasa sakit, pakaiannya koyak, berlumur darah yang mengalir dari berpuluh luka di badannya.. Berkali-kali ia mencoba bangkit, namun ia selalu jatuh tak berdaya. Beberapa lama, akhirnya ia berhasil berdiri dan berjalan membersihkan dirinya. Hatinya sangat lega, sungguh dia puas telah men’syiar’kan keimannya..

Baru saja khabbab selesai mengganti pakaian, ummu anmar (majikannya) menghadang langkahnya. Ummu anmar mempertanyakan tentang kebenaran bahwa khabbab telah menjadi pengikut Muhammad. Khabbab sangat tegas mengiyakan semua itu. Ummu anmar marah besar, lantas memerintahkan saudara-saudara dan budak-budaknya yang lain untuk menghajar khabbab. Lagi-lagi, darah khabbab harus tertumpah.. 

Merasa belum puas, oleh orang-orang itu, semua besi yang dipunyai khabbab, dilebur, dibentuk menjadi rantai, belenggu, serta baju besi. Lalu, dimasukkan ke dalam api hingga menyala dan merah membara, dan mereka pakaikan kepada khabbab yang masih setengah sadar. Dengan keji, mereka terlentangkan khabbab yang memakai belenggu dan baju besi panas di tengah padang pasir saat matahari panasnya sangat menyengat dan membakar, lalu dadanya ditindih batu besar.

Khabbah tetap istiqomah. Walaupun sakit luar biasa ia rasakan, ia gerakkan lidahnya untuk menyebut nama Allah.

Melihat khabbab tak goyah, mereka semakin geram. Lalu mengambil beberapa batu, membakarnya hingga merah menyala. Setelah itu, mereka letakkan bara itu dibawah baju besi yang dikenakan khabbab, hingga baju besi itu ikut membara lagi…
Khabbab menggigit bibir, panas luar biasa merajam tubuhnya, bahkan sampai punggungnya mengelupas sepenuhnya. ..

*****************

penyiksaan itu, berlangsung berhari-hari, sampai orang-orang kafir itu bosan menyiksanya. Dan akhirnya, mereka melepaskannya untuk sementara.. dengan tenaga yang tersisa, khabbab membersihkan dirinya, lalu bersama teman2 senasib yang juga disiksa oleh kaum Quraisy, menuju rumah manusia yang paling mereka cintai,.. mereka menginginkan keselamatan,, (bukankah itu sangat wajar?)

Di hadapan Rasulullah, ia mewakili teman2nya, mengadukan semua perlakuan kaum quraisy terhada mereka. Lalu ia meminta pertolongan beliau…  Rasul menatap mereka pilu, beliau sangat ingin menolong, tetapi beliau tidak ingin generasi pertamanya menjadi generasi yang cengeng dan lemah hati. Dengan sepenuh kelembutan, beliau menjawab “sesungguhya umat-umat terdahulu sebelum kalian telah mengalamai penyiksaan lebih dari apa yang kalian alami. Mereka ditanam dalam tanah. Kemudian kepalanya digergaji sampai terbelah menjadi dua bagian. Tubuh mereka juga disikat dengan sikat besi sampai terkelupas daging dari  tulangnya, tetapi mereka tetap tabah dan tidak melepaskan keyakinannya. Sesungguhnya Allah akan menyempurnakan hal itu sampai setiap pengembara yang berpergian dari Shan’a he Hadramaut tidak takut berjalan sendiri, kecuali kepada Allah..seperti takut dari serigala menerkam hewan gembalaannya. Tetapi kalian ini sungguh terburu-buru..”

Seketika para sahabat terdiam. Mereka malu, sangat menyesal karena telah bersikap lemah. Di dalam hati, mereka pun berjanji untuk terus tegar memperjuangkan keimanan mereka, sampai kapanpun…
Begitu pula khabab, dengan langkah pasti ia kembali ke rumah majikannya. Azzam itu begitu kuat mengakar, hingga bibirnya tak lepas dari dzikir kepada Allah..

Setelah sampai, ia mendapati majikannya marah karena kepergiannya. Ummu anmar kembali mengerahkan budak dan saudaranya untuk kembali menyiksa khabbab seperti sebelumnya. Tapi khabbab tegar, ia telah mempunyai semangat baru untuk menjalani semua itu.

*****************

Suatu hari, ketika orang-orang yang menyiksanya sedang pergi untuk beristirahat, khabbab melihat Rasulullah melewati jalan di dekat tempat penyiksaannya. Tertatih ia berjalan, mengejar sang kekasih hati.. tak ada luka, tak ada sakit yang terasa… hanya cinta yang menggelora… 
setelah agak dekat dengan beliau, lirih khabbab memanggil nama Rasulullah… Dan Rasul pun menoleh.. 

entah ini kali keberapa, khabbab terpesona dengan wajah mulia itu.. rontoklah semua deritanya, ia benar-benar merasakan kebahagiaan yang tak terkira..

Ummu anmar melihat khabbab bersama Rasulullah, ia marah, kebencian itu begitu dalam menguasainya. Lantas ia bergegas mengambil sepotong besi dan membakarnya sampai membara.

Di luar, khabbab masih berbincang dengan Rasulullah. 
Khabbab sungguh gembira, hingga ia tak menyadari ummu anmar yang marah besar mendekat kepadanya.. Khabbab sungguh menikmati tiap detik kebersamaannya dengan Rasulullah, hingga ia tak merasakan panasnya besi membara yang ditempelkan ummu anmar kekepalanya. 
Walaupun darah mengalir, walaupun asap mengepul dari kepalanya dikarenakan besi panas itu,,,ia tak memperdulikannya.. ia tetap tersenyum… tak ada rasa sakit yang bisa mengalahkan cintanya kepada Rasulullah..

Namun tubuhnya tak kuat lagi, dan akhirnya ia pingsan di tempat itu juga…

Rasulullah yang menyaksikan kejadian yang tidak diduga-duga itu tersentak kaget.  Beliau sungguh tak menyangka ada yang tega berbuat sekejam itu. Dengan air mata yang membasahi pipi, Beliau berdoa dengan khusyuk “Ya Allah, limpahkan pertolonganMu kepada khabbab, dan kuserahkan urusan Ummu anmar kepadaMu..”

Kehendak Allah pun berlakulah, selang beberapa hari Ummi Anmar menerima hukumannya. Ia diserang oleh semacam penyakit panas yang aneh dan mengerikan. Menurut keterangan ahli sejarah ia melolong seperti anjing. Dan untuk menurunkanrasa panas itu, seorang tabib menyarankan supaya menyetrikakan sebatang besi yang panas membara ke atas kepalanya. Hal itu dilakukan setiap kali rasa sakitnya menyerang.. Na’udzubillah min dzalik….





Without Anything



Manusia…
Tanpa modal… ia terlahir di dunia ini…

Ya… tanpa apapun....
tapi kenapa masih saja banyak orang yang berambisi dengan segala hal…
Kenapa masih saja ada begitu bayak perpecahan di dunia ini, di sekitar kita…
Mulai dari hal-hal sepele…sampai hal-hal yang sangat rumit..
Bersaing, menghalalkan segala cara untuk mencapai semuanya..
Mempeributkan berbagai hal yang sebenarnya sangat tidak penting..
Untuk apa semua itu? Untuk apa??

Bukankah mereka tetap TAK AKAN PERNAH memilikinya???
sungguh, bahkan mereka tak memiliki diri mereka sendiri…

Haaaaaaaaaaahhhhh……
Kadang aku bosan berada di sini
Sangat bosan. (nggaya banget) :p
Semua orang berjalan di dunia ini, dengan tulisan besar-besar di dahinya…
‘aku ingin di hargai dan di anggap!!!!!’ nah lo… bingung kan….

Apalah itu semua…
Egoisme, sakit hati, marah, merasa terasing, di lupakan, tak dianggap, tak punya tempat, tak pantas, cemburu, dan berbagai perasaan aneh lainnya….

Setan itu pintar sekali ya, mencari celah untuk memecah belah manusia. Apapun akan mereka lakukan demi melihat manusia mengikuti jalan mereka, dan membuat manusia semakin menjauuhh dari fitrahnya sebagai seorang hamba...

Sudahlah kawan, mari keluar dari kotak… jangan hanya ambisi dan ego pribadi yang diagung-agungkan... Mari mulai belajar memberi dan memberi... fokus saja pada kebaikan-kebaikan yang bisa kita buat.. tak usah mengharapkan balasan.. itu urusan Allah.. sandarkan semua padaNya, semua akan terasa sangaaaattt lapang…


kayak statement ini nih:
"jika seseorang tidak disibukkan oleh kebaikan, maka ia pasti akan disibukkan oleh keburukan" (lupa redaksi aslinya kayak gimana) :p

pokoknya, jangan pernah biarkan, setan tertawa melihat kebodohan kita mengikuti perasaan-perasaan yang mereka hiperbolakan… 


Kita hanya punya Allah. Hanya Allah lah satu-satunya tujuan dan alasan… Hanya Allah lah harapan kita…
Biarpun seluruh dunia membenci kita.. asal Allah ridha,, itu sudah LEBIH dari cukup :)


“Khasbiyallahu..”



                                                   Let’s Fastabiqul Khairat!!! (^0^)9


********

Catetan:

Huft,, kalo bahas topik ini.. jadi inget seseorang…
She’s pernah bilang gini: (intinya) “bagaimana bisa di anggap oleh orang lain, bagaimana bisa punya tempat, jika kamu tak menganggap dirimu sendiri dan tak menyediakan tempat untuk dirimu…” (tapi ya nggak se serius ini… cah kae kok iso serius.. haha)
_bzzzzzz…duh, malah jadi nostalgila… udah udahhh….  Hehehehe…

Hei hei.. benar… dunia ini masih seluas yang kita impikan……

Buat jejak-jejak yang nantinya bisa membuat orang lain jadi lebih baik…

semaksimal mungkin rubah diri!! Jadi orang yang bergunaaaa,,,untuk diri sendiri, keluarga, agama, nusa bangsa, dan Negara!!!!!!
MERDEKAAAA!!!

(geje:ON) ^^v