JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

getar hati para pemimpi

Ia pemuda biasa. Lahir dari keluarga miskin lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk melawan kedzaliman yang mencakar koyak wajah bumi para Nabi, tanah kelahirannya. Suatu hari masih dalam sengatan mimpinya, ia bersama teman-temannya membuat sebuah acara kemah ketangkasan di pantai Gaza. Dan, dari sanalah kisah menakjubkan itu dimulai.

Di akhir acara mereka berlomba, mereka saling adu ketahanan. Siapa bias melakukan “head-stand”, berdiri dengan kepala dalam jangka waktu terlama, dialah sang pemenang.

Tiap menit, satu demi satu peserta menyerah. Lalu tinggallah di sendiri, pemuda itu. Di masih terus bertumpu di atas kepalanya bahkan sampai beberapa jam kemudian! Gila!! Teman-temannya berseru-seru. Tapi ia tak beranjak. Tetap tersenyum. Hingga pada satu titik waktu, ia tak tahan lagi. Serasa ada yang meledak dalam kepalanya. Lalu ia jatuh. Sayangnya saat mencoba bangkit, ia limbung. Ia jatuh lagi. Dan kakinya pun sulit digerakkan, bahkan serasa tak mampu menahan berat tubuhnya. Hari itu, usianya baru 16 tahun. Dan perkenalkan, nama pemuda itu adalah…. Ahmad Yassin.

Ia lumpuh di usia remajanya. Tapi mimpinya tak ikut lumpuh. Mimpi itu tetap menyala. Bahkan kian berkobar. Dengan kelumpuhannya ia memilih untuk menjadi guru agama Islam di sebuah sekolah dasar. Dan karena mimpi-mimpinya yang menjulang, murid-muridnya juga ikut tersengat. Konon, tiap kali ia mengajarkan sesuatu, murid-muridnya bak kerasukan. Mereka begitu bersemangat mengamalkan apa yang di katakannya.
Suatu hari disinggungnya tentang sholat malam. Maka paginya para wali murid memprotes pihak sekolah karena anak-anak mereka jadi bergadang semalaman menantikan sepertiga malam terakhir. Suatu hari, disinggungnya pula tentang puasa sunnah. Maka para orangtua pun kelabakan karena hari-hari berikutnya anak-anak mereka yang masih kecil memboikot sarapan pagi dan makan siang untuk berpuasa. Padahal mussim panas begitu dahsyat dengan siang panjang bermandikan matahari.

Duhai kekuatan apakah itu, yang ada pada guru lumpuh itu??

Itulah kekuatan jiwa. Begitu kokohnya ia hingga jasad yang rapuh itu bagaikan matahari, bersinar meledakkan. Bertahun-tahun dia di penjara Israel, sampai manusia pun bertanya apa bahayanya orang tua yang lumpuh penyakitan ini?? Dokter-dokter di penjara Israel hampir-hampir menganggapnya laboratorium hidup, karena hari tak berganti tanpa bertambahnya jenis penyakit di tubuh sang singa yang berkursi roda.

Ketika keluar dari penjara,  sampai pada waktu ia udzur, ia terus berjuang merealisasikan mimpinya. Kondisi yang tubuhnya yang semakin parah hingga lumpuh dari leher hingga ujung kaki dan setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi. ia tetap meluaskan dakwahnya, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.

Inilah lelaki yang sangat amat ditakuti Israel. Bukan yang seperti Rambo. Bukan yang badannya sekekar Ade Rai. Hanya seorang lelaki lumpuh berkursi roda yang bicara pun terbata-bata. Suaranya pun juga kecil hamper kehabisan bunyi. Tapi kekuatan jiwanya itulah, jiwa yang dipenuhi mimpi, keyakinan pada janji Illahi, membuatnya begitu perkasa, begitu berwibawa di hadapan jutaan pasukan bersenjata lengkap berkendara lapis baja.

Sekali lagi perkenalkan, namanya Ahmad Yassin…

nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin, lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza.
Beliau syahid pada saat sedang puasa sunah Senin-Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena kendaraanya di hantam oleh 3 rudal penjajah Zonis Israel, setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.

Rudal kawan,, 3 buah rudal.. semenakutkan itukah seorang Ahmad yassin bagi israel? Hingga untuk membunuh seorang tua yang tak berdaya pun mereka harus menggunakan ruddal-rudal..

Allahu Akbar!!!
Selamat jalan mujahid, doa kami mengiringi.. dengan jiwa yang tentram suci, kepada Allah kembali.. :)


2 komentar:

Allah akan selalu punya cara menjaga dakwah ini... dengan atau tanpa kita...

kita yang butuh
kita yang butuh

 

setujuaaaaaaaaaaaaaaa!!!!

#kobongkobong

 

Posting Komentar