JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

gold :)










ليس كل ما يلمع ذهبا
laisa kullu maa yalma' dzahaban
Tidak setiap yang mengkilat itu emas.


Pepatah ini,, digunakan untuk memberikan nasehat kepada kita agar jangan mudah terkecoh kepada performa lahir.. 

Dalam kehidupan sehari hari sering apa yang kita lihat dengan mata kepala sangat kontras dengan kenyataan..!! (curcol) 

di kajian jaman dulu kala,, ustadz syatori abdurrouf pernah menyebutkan bahwa apa yang ditangkap melalui indra sering hanya sesuatu yang majazy (kiasan)  bukan yang sebenarnya/haqiqy...

Maka, wajarlah banyak sekali terjadi kebobrokan sekarang ini, karena tidak sedikit dari kita yang tertipu dengan apa yang ditangkap oleh indra kita sendiri...

Dan, semua aktifitas yang didasarkan karena keduniaan sifatnya majazy sehingga sangat berpotensi menimbulkan konflik. Akan sangat berbeda kalau sesuatu itu berorientasi akhirat, kalau ada konflik sangatlah kecil paling dalam tataran teknis. 

contohny,, setiap kali ada tokoh islam meninggal dunia, ntah kenapa saya lihat semua elemen masyarakat muslim hadir untuk takziyah, tidak ada pertimbangan dari kelompok mana, ormas mana dan parpol mana, jarang umat islam bisa berkumpul bersama seperti dalam forum takziyah,, 
tanya kenapa??? .... ya, karena nuansa akhiratnya lebih jelas.

Semakin tidak jelasnya orientasi akhirat, maka potensi konflik semakin besar. itulah hukum yang telah ada.


Bahkan Al Qur'an memberi peringatan kepada kita agar jangan mudah terkesima pada faktor yang menggiurkan kita dari aspek lahiriah. 

Al Qur'an bahkan menggambarkan orang yang sangat mengagumkan kata katanya, justru sebenarnya musuh bebuyutan manusia,, bisa disimak dalam surat albaqarah :204

**Ibnu Jarir dalam tafsirnya mengatakan : saya menemukan sifat sebagian orang dari umat ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Al Qur'an : Mereka berorientasi keduniaan dengan menggunakan agama : Lidah mereka lebih manis dari madu, hati mereka lebih pahit dari brotowali, mereka berpakaian untuk manusia seperti domba dengan  bulunya, tapi hatinya hati srigala, Allah berfirman : "Maka mereka beberkan atasnamaKU ,mereka menipu dengan namaKU,  AKU bersumpah dengan dzatKU sungguh AKU akan kirim kepada mereka suatu fitnah dimana orang yang sabar akan bingung didalamnya".

astaghfirullahal'adzim....


 "Seseorang akan senantiasa dalam kebaikan selama menjadi penasehat pada dirinya sendiri".

looking back


“Orang-orang yang berkumpul karena cinta saja masih bisa menimbulkan kekecewaan, bagaimana dengan orang-orang yang berkumpul karena kecewa ?"

Dakwah ini, dibangun dengan ikatan cinta.. Gerbong dakwah melaju dengan berbagai proses dan dinamika, menuju harapan dan cita-cita bersama. Dalam perjalanan inilah muncul perbedaan pandangan, muncul gesekan pemikiran satu dengan yang lain. Di antara orang-orang yang saling mencinta, akhirnya muncul perasaan kecewa. Muncul tuduhan, muncul praduga, muncul prasangka... :(
Nabi Muhammad saw,, adalah manusia pilihan, tanpa cacat dan cela sebagai seorang teladan.. Dan para sahabat adalah generasi pilihan, yang menjadi generasi terbaik sepanjang sejarah Islam. 

Tetapi, lihatlah.. para sahabat itu pun sempat memiliki simpanan kekecewaan setelah Perjanjian Hudaibiyah dirancang oleh Nabi saw dan Suhail. Lihat ekspresi kekecewaan mereka! 
Tiga kali Nabi saw memerintahkan, tak seorangpun dari para sahabat yang melaksanakan. 
Hebatnya,, dalam kisah “pembangkangan” para sahabat (usai Perjanjian Hudaibiyah dan kekecewaan usai Perang Hunain), semuanya berakhir dengan sangat indah dan cepat. Rassulullah sebagai qiyadah menyelesaikan suasana dengan sangat tepat, sehingga kekecewaan tidak membesar dan menjalar. 
Ini karena Nabi Muhammad sebagai manusia pilihan yang kepribadiannya dikuatkan dengan wahyu, sehingga beliau tidak akan pernah salah langkah. Tindakan beliau selalu tepat.
Jika Rasulullah yang tanpa cela saja masih mendapatkan lontaran kekecewaan, bagaimana dengan kita yang sama sekali bukan Nabi, bukan pula sahabat Nabi, bukan muridnya para sahabat, bukan pula murid para tabi’in…. Jika sahabat Nabi saya masih bisa menyimpan kekecewaan, bagaimana dengan kita yang tidak memiliki kualitas sebagai sahabat Nabi….
Kita, hidup di zaman serba modern. Semua kejadian, semua peristiwa, semua kondisi dengan sangat cepat tersebar. Sangat cepat, tanpa batas, tanpa jeda waktu.. Semua, apa saja terberitakan. Sayang, banyak yang tidak bisa membedakan mana data dan mana analisa. Semua berita yang muncul di internet dan dunia maya dianggap kebenaran.

******************
Kawan, di tengah kita tidak ada Rasulullah. Ketika berbagai berita berseliweran tentang qiyadah, tentang dakwah, tentang jama’ah, dan tentang “segala sesuatu” yang cenderung menjadi 'gosip', bukankah harusnya kita mencontoh sikap perilaku Rasulullah dan para sahabat beliau?? 
__Tentu saja tidak akan bisa sama sepenuhnya,, namun usahakan sepenuh hati agar jangan sampai lepas dari contoh keteladanan mulia mereka...
Kita hanya perlu khusnudzan dan duduk bersama. Mendengarkan bagian-bagian cerita, merangkai berbagai peristiwa, mencoba membuat sederhana hal-hal yang seakan-akan dibuat dan tampak sedemikian rumitnya. Tak usah terlalu di dramatisir. Setelah permasalahan selesai, mari kembali berkumpul seperti tak ada kejadian sebelumnya. Tidak ada dendam, tidak ada permusuhan yang terwariskan. Tidak ada sakit hati yang tersimpan.
Sudahlah kawan,, tidak perlu membuat perkumpulan karena kekecewaan. Tidak perlu membuat organisasi karena sakit hati. Tidak perlu konsolidasi untuk menyatukan pihak-pihak yang merasa kecewa atau merasa terzalimi.
*Karena perkumpulan seperti apa yang akan terbentuk, dari jiwa-jiwa kecewa? Jamaah seperti apa yang akan muncul, dari hati-hati yang menyimpan benci? Toh kelak ketika terbentuk perkumpulan, pasti ada yang kecewa lagi.
Mari duduk saja bersama-sama. Membingkai hati, mengeja keinginan jiwa. Berbicara dengan bahasa ruhani, bukankah kita semua ini para jundi Allah yang saling mencinta? Bukankah kita semua telah berikrar untuk selalu berada di jalanNya? Termasuk ketika menyelesaikan permasalahan? 
Bukankah kita semua sangat mencintai jalan dakwah ini? Lalu mengapa harus mengambil langkah sendiri hanya karena tidak bisa memahami keputusan jamaah?
Wallahu a’lam. Saya hanya sulit mengerti, mengapa ada perkumpulan yang didirikan karena kekecewaan dan sakit hati. Padahal, aktivitas yang dirintis dengan sepenuh cinta saja, masih bisa menumbuhkan rasa kecewa.

goresan kecil



Siang. Hujan lebat. Rumahku bocor.  Air bukan saja menetes, tapi mengucur dan mengalir. Dimana-mana. Di ruang komputer, di ruang tamu, di kamar tidur, di ruang tengah.

Merembes, mengalir di dinding. Deras sekali. Sangat deras. Membentuk genangan, seperti banjir di lantai rumah, cepat mengalir kemana-mana.

Mengucur dari langit-langit eternit. Tetes-tetes, makin deras saja. Membasahi tempat tidurku. Membasahi meja kerjaku. Membasahi lantai kamarku. Membasahi dinding-dinding rumahku.

Aku bekerja mengatasi kebocoran. Tidak bisa. Kebocoran ini sistemik. Tak bisa diatasi dengan membongkar gentingnya saja. Tidak bisa diatasi dengan memperbaiki saluran air di dindingnya saja. Tidak bisa, kebocoran ini sudah terlalu parah.

Bocor, membentuk banjir. Banjir membentuk aliran dan gelombang. Gelombang air membentuk kerapuhan. Kerapuhan membentuk kehancuran. Kehancuran membentuk kebinasaan.

Berdiri termenung aku menyaksikan kebocoran rumahku. Akan tidur dimana, sementara tempat tidurku sudah basah kuyup oleh genangan air. Dingin, tubuhku basah kuyup kedinginan.

Rumah besar yang bocor, dimana-mana. Bagaimana mengatasinya. Sudah terlalu parah kebocoran ini. Akan nyenyak tidur dimana ? Akan nyaman tinggal dimana ? Rumah ini sudah penuh kebocoran.

Harusnya kita perbaiki secepatnya. Semuanya. (by: cahyadi takariawan (dg perubahan secukupnya) :p #maap pak!!^^)

__0____0____0___^^__0___0___0______

tetapi,, lebih baik disini.. rumah kita sendiriiii... #singing :DD

sekarang udah musim ujan lhooo..!! watch out, watch ouutt..!!
mungkin rumah ini harus dibongkar dalam waktu bersamaan... ada yg mbenerin genting, ada yg mbenerin talang air, ada yg ngerapihin plafon, de el el….

hmm,, kalo satu2 misalnya gentengnya tok aja yg dibenerin, trus dicat warna warni biar keliatan cantik kayak sekarang ini,, itu mah jadinya pencitraan ajah... yang liat berasa santai, brasa rumah udah bagus 'cemeling',, padahal masih ada talang yang bocor, saluran air tersumbat..
dan sekalinya hujan turun dereeesss,, "DUAARR" jebol deh.. hfftt,,

#mosok ya musti manggil tim bedah rumah di tipi-tipi itu buat mbantuin mbenerin?? 
hmm,, gitu sih cepet dan kitanya juga nggak capek.. 
tapi emang mau, rumahnya di obok-obok orang? emang rela, rumah kitaa, di hancurin sama merekaa di sana sini, diganti dengan properti bekas, seenak udel mereka?? --gue mah ogaahh

*rumah ini, rumah yang di bangun susah payah oleh simbah-simbah kita dengan keringat dan darah, yang pondasinya telah di kokohkan sedemikian rupa dengan al-qur'an dan sunnah,, rumah besar ini, yang lantang menjadi saksi akan perjuangan dan tapak-tapak kesabaran semua pendahulu, dengan harapan ia tetap kokoh berdiri memayungi zaman.. (sumpe deh iki lebay) 
dan kini ketika ia bocor, dan reot,,akankah menyalahkah angin atau hujan sebagai penyebab kebocoran, sebagai pembenaran agar kita bisa berlalu, bersantai tanpa merasa bersalah?? ataauu, akankah terus mengatas namakan kata 'lelah', hingga kita punya alasan tidur pulas tanpa memperdulikan waktu yang terus berlalu, yang tak akan hanya menghancurkan atap dan tembok, tetapi juga pondasi yang kian lama kian merapuh..  begitukah??

ah, persetan dengan semua prosedur itu, persetan dengan tahapan dan pemikiran yang coba kalian hembuskan itu... yang malah seakan semakin lama semakin menjauhkan kami dari makna kebenaran
maaf,, tetapi kami, penghuni rumah ini, memang tidak memiliki arsitek 'lihai' seperti standar rumah-rumah kalian.. sungguh, saran teknik dan bahasa-bahasa kelas 'tinggi' itu terasa sangat amat sulit sekali untuk kami mengerti...


diamlah!!!

kami tidak bodoh..!!
biarkan kami mengerjakan semua ini dengan cara kami sendiri..!!
kami masih punya pedoman dan panutan, yang dengan bahasa kasih memimbing kami sepenuh cinta membangun peradaban..
kami masih punya azzam dan tujuan, yang dengan itu kami akan terus dan terus bekerja memperbaiki lagi harapan kami ini.. 
mejadi seperti semula, dan menjadi lebih dan lebih hebat,, menjadi kokoh dan lebih kokoh,.. menjadi besar dan lebih besar..

semoga, bisa menjadi awal dari kebangkitan dan kejayaan cahaya kebenaran di atas bumi ini... amin

_____________^^______________

satukan tekad, kumpulkan kekuatan,
MARI REVOLUSI..!!!! 

#lebay.com

mid night

masih tentang rasa, 
tentang kuatnya harapan(ku) yang tak jua ku inginkan jadi nyata..

masih tentang hujan,
tentang bagaimana menyemai cinta dalam lelah dan luka

masih tentang tekad,
tentang berdiri dibatas cahaya, hanya menjaga tanpa menggenggamnya

masih tentang langkah,
tentang nada-nada indah saat mengukir mimpi pada denting sanubari

masih tentang janji,
tentang untaian getar rindu yang buncah dalam bait-bait doa

masih tentang kau,
tentang hati yang hening terkikis sepi, sunyi mengalun suci

masih tentang diri,,
dan apapun yang terjadi kini atau nanti,,
takkan pernah ku biarkan syaitan menang di celah ini...!! (auziqni, Rabbii)

Buka Mata Buka Hati

Buka Mata Buka Hati

Album : Semesta Bertasbih
Munsyid : Opick
http://liriknasyid.com


Buka mataku buka hatiku
Alloh terangilah
Hidupku dengan sinarMu

Aku meraba(?) tak berdaya
Tanpa rahmadMu aku hina

Beribu dosa telah terjadi
Bewarnai langkahku
Hitam diri
Hitamlah hari yang lalu
Gila tanpa cahayaMu
Gelap seluruh hidupku
Tak berdaya tak berarti sia-sia

Tak mungkin bisa ku sempurna
Mencintaimu seperti ke-Maha-anMu
Diri yang hina berlumur noda
Hanya bersimpuh
Memohon belas kasihMu

Beribu dosa telah terjadi
Bewarnai langkahku
Hitam diri
Hitamlah hari yang lalu
Gila tanpa cahayaMu
Gelap seluruh hidupku
Tak berdaya tak berarti sia-sia
(diulang 3x)

Buka mataku buka hatiku
Alloh terangilah
Hidupku dengan sinarMu

pecundang ramadhan


Sepulang dari acara yang sama sekali tidak geje, sore itu benar-benar terasa aneh.. hiks, badmood sedari pagi semakin meraja lela sajaa.. :'(

Dan, biidznillah,, aku dipertemukan dengan sebuah artikel yang judulnya sangat menarik: 'Para Pecundang Ramadhan'
(deg)
Rangkaian kalimat yang menohok itu, dimulai dengan intro sebuah hadits (gak inget rowahu siapa) yang nyebutin kalo kebanyakan manusia, mereka berpuasa tetapi tak ada yang di dapatkan kecuali, lapar dan haus saja... Tak ada nilainya di sisi Allah,, hampir puasanya sia-sia.. (na'udzubillahimin dzalik) :(
(untuk lebih lengkap, tafsir haditsnya bisa ditanyakan ke mbah google) :p

Lalu kemudian setelah itu,, disebutkan ada 8 tanda-tanda pecundang ramadhan.... Tapi karena daya ingat saya yang kurang valid, jadi cuma bisa nulisin beberapa sajaa yang super duper menohokk...

SATU. ketika seseorang gagal memenuhi target-target yang telah dia buat pada awal ramadhan. khususnya, target mengkhatamkan al-qur'an. (jleeebbb jleeeeebb) T_________T
--dari ibnu taimiyah : barangsiapa tidak membaca Al-qur'an, maka ia telah meninggalkan Al-Qur'an. barangsiapa membaca Al-Qur'an tetapi tidak merenungi maknanya, maka ia telah meninggalkan Al-Qur'an. dan barangsiapa membaca dan merenungi Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkannya, maka ia telah meninggalkan Al-Qur'an.

DUWA. ketika malam-malamnya tidak dihidupkan dengan ibadah,.

TIGA. tidak menjaga anggota tubuh dari penyimpangan. dalam hal ini, termasuklah menahan diri dari amarah, su'udzon, zina pada semua anggota tubuh (mata, telinga, mulut, tangan, kaki, hati, pikiran, dll)
--"pandangan mata adalah panah beracun (yang jika terkena tidak hanya akan melukai, tetapi juga meninggalkan racun) di antara panah-panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut padaKu, maka Aku ganti dengan keimanan yang di rasakan manis dalam hatinya" HR. Al-hakim
--dari abu hurairah, Rasulullah bersabda:"zina bagi kedua mata adl memandang, zina bagi kedua telinga adl mendengar, zina bagi lidah adl berbicara, zina bagi tangan adl menyentuh, zina bagi kaki adl melangkah, zina bagi kalbu adalah berharap dan berangan-angan, dan kemaluan hanyalah yg membenarkan atau mendustakan.”
--Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara.” (HR. Muslim)

EMPAT. ketika di hari-hari terakhir tidak dioptimalkan, tetapi malah sibuk dengan urusan dunia. 
dijelaskan, termasuk didalamnya walau menjadi panitia zakat, atau panitia syawalan, yang ia sampai lupa waktu dengan kegiatannya itu dan lalai bahwa ramadhan akan segera berakhir.. intinya, boleh sibuk, tapi jangan lupa jaga hubungannya sama Allah (manajemen diri)

LIMA. setelah ramadhan, semua amalan yaumiyah menurun drastis. tidak di istiqomahkan. 
(iki sing puualing angel kotoke) :((((( 



aku lupa yang tiga lainnya apaaaaaa... T_______T (afwan, bagi yang baca)

*************

out of all,, ini sudah ramadhan hari ke 18 kawaaann.. tinggal 12 hari lagii,,, T_________T   berlarilaahh!!! insyaAllah masih ada waktu untuk memperbaiki semuanyaaa..!!

maafkan Ramadhan, jika kami mengacuhkanmu, padahal kau datang karena Cinta Allah kepada kami...
perkenanlah, engkau tetap berada disini,, dan kami akan menjamumu dengan jamuan yang lebih baik, dengan sepenuh diri ini,... insyaAllah...

kenapa tidak??

Aku peduli.
Tapi masa depan bangsaku.
Itu bukan yang paling penting buat aku.
Duit banyak
Hidup senang
Posisi
Jauh lebih penting dari
Keadilan
Integritas
Moral
Aku yakin dan pasti
Ada harapan.
Negaraku masih menjunjung moral yang tinggi.
Tapi itu gak bakal bertahan
Nafsu lebih dinomor-satukan.
Trend menunjukkan
Anak cucu kita akan menuai kebobrokan kita.
Aku nggak percaya
Indonesia akan tetap jaya.
Memandang ke depan, aku melihat
"Degradasi moral melanda anak muda"
"Kawin cerai, apa salahnya?"
"Korupsi udah jadi budaya"
"Video mesum, itu mah biasa"
Nggak bisa dibilang lagi
Masih ada yang peduli akan bangsa ini.
Udah jelas banget
Generasi ini udah hancur dan gak ada harapan.
Sungguh sedih dan konyol kalo kita pikir
Kita bisa menjadikan dunia ini lebih baik.


    tapi kita masih bisa membalikkan itu semua..!!!!!


                                                                  Kita bisa menjadikan dunia ini lebih baik.
                                                                  Sungguh sedih dan konyol kalo kita pikir.
                                                                  Generasi ini udah hancur dan gak ada harapan.
                                                                  Udah jelas banget.
                                                                  Masih ada yang peduli akan bangsa ini.
                                                                  Nggak bisa dibilang lagi.
                                                                  "Video mesum, itu mah biasa"
                                                                  "Korupsi udah jadi budaya" 
                                                                  "Kawin cerai, apa salahnya?" 
                                                                  "Degradasi moral melanda anak muda" 
                                                                  Memandang ke depan, aku melihat. 
                                                                  Indonesia akan tetap jaya .
                                                                  Aku nggak percaya 
                                                                  Anak cucu kita akan menuai kebobrokan kita.
                                                                  Trend menunjukkan 
                                                                  Nafsu lebih dinomor-satukan.
                                                                  Tapi itu gak bakal bertahan
                                                                  Negaraku masih menjunjung moral yang tinggi. 
                                                                  Ada harapan.
                                                                  Aku yakin dan pasti 
                                                                  Moral 
                                                                  Integritas 
                                                                  Keadilan 
                                                                  Jauh lebih penting dari 
                                                                  Posisi  
                                                                  Hidup senang 
                                                                  Duit banyak
                                                                  Itu bukan yang paling penting buat aku
                                                                  Tapi masa depan bangsaku.
                                                                  Aku peduli.



*sampai kapan kita akan terus apatis? apakah sampai semuanya hancur, anak cucu kita menjadi korban, barulah kita menyesal??? tidakkah hatimu berteriak miris ketika harus melihat orang lain tertindas, dan tidak mendapatkan hidupnya selayak manusia?? cukupkah jika kau hanya memandang dari tempatmu, memberikan seribu rupiah kepada pengemis yang lewat?? apakah itu cukup???!!!

*kawan...jika kalimat-kalimat negatif di atas bisa dibalik menjadi kalimat positif di bawahnya.... kenapa kita juga tidak membalik bangsa yang bisa dibilang 'bobrok' ini?? 
*mari berdiri.. tegaklah!! teguhlah..!! kokohlah..!! kita BISA melakukan hal yang lebih dan lebiihh besar..!! sudah saatnya kita KELUAR dari zona nyaman kita..!! sudah saatnya kita balikkan negeri ini menjadi lebih baik...dengan tangan kita...!!! 


ALLAHU AKBAR!! ^^