JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

klavier spielen


.
..
...
....
Ia tertunduk di hadapan tuts tuts hitam-putih-hitam-putih yang dulu selalu menjadi tempat ia bercerita...

Sesuatu hal yang selalu mengusik hatinya kembali menyeruak….. kenangan tentang keraguan itu...

*****************
sudah hampir lebih dari tiga tahun berlalu, sejak terakhir aku memutuskan untuk meninggalkan dunia itu...
dan kini, terasa. masih terasa begitu lekat dan dekat.

angan terpendam yang membuatku spontan memilih judul itu untuk ujian sprechfertigkeit
"als ich sieben war, konnte ich klavier spielen"

hei. 
cerita itu mengalir begitu saja di depan kelas.. (walau dengan bahasa jerman yang masih belepotan strukturnya) cerita yang membuatku mengingat perjalanan kepada sebuah makna yang sebenarnya...

_________________________________________________________________
aku bisa memainkan piano saat aku masih berumur 7 tahun. bangga sekali. berulang kali di tunjuk sebagai perwakilan SD dalam acara-acara kesenian, berulang kali di minta mengisi acara, juga lomba-lomba baik tingkat sekolah, kecamatan, bahkan pernah pula mengisi di lomba kesenian tingkat kota..


penasaran, ku coba pula bersahabat dengan kesyahduan dawai gitar, gaharnya dentuman drum, kerumitan electone, kelembutan seruling, kepawaian harmonika, keanggunan biola.. hingga saat itu serasa not balok adalah satu-satunya huruf yang dapat ku mengerti maknanya.

descending slur, ascending slur, alcuna licenza, cadence, rubato, syncoption, ravivando, dan semua istilah itu.. ah, sukaaa sekali... :D


pertengahan belajar alat-alat musik, tentorku mengikutkanku pada sebuah pelatihan untuk mendapatkan semacam 'absolute pitch' (ketepatan identifikasi nada)
mulai dari pelatihan itu, aku mulai paham, bagaimana nada-nada itu tercipta.. dan aku takjub saat mencoba membuat musik-ku sendiri.. suara itu seakan bisa berbicara, mengerti akan setiap gesture hati yang ada....

musik benar-benar mewarnai hidupku dengan berbagai warna yang tak pernah aku lihat sebelumnya…. Bahkan dengan alunan nada-nada itu, semua hal yang tak bisa ku lakukan, dapat aku lakukan…. Segala kesendirian, sedih, cemas, marah, gelisah, semangat, kegembiraan, benci, cinta, akan luruh dalam bermacam-macam symphoni yang tergubah.. dan yang terpenting waktu itu, aku bisa menangis.... ya, menangis dengan musikku.....

semua itu berlanjut hingga nilai-nilaiku menurun karena aku keasyikan maen musik terus menerus,. dan tak pernah ku sangka, keputusan final yang diambil adalah dengan memasukkanku ke sebuah pesantren yang sangat ku benci.
ya, aku sangat benci.. karena disana kami para santri di 'haramkan' membawa atau memainkan alat musik apapun. paling pol mentok nyanyi, itu pun hanya boleh lagu shalawatan.

!@#$%^&*()_)(*&^%.....??

aku amat tersiksa. 
pekan-pekan pertama ku habiskan untuk menyewa studio musik, maupun pergi  bolak balik ke hall sekolah musikku dulu,. mahal. jatah duitku habis.

tak habis pikir, aku pun memutuskan bergabung dengan band indie yang semuanya cowok. jadi asisten guru seni musik sekolah, ikut band sekolah... ngelesin beberapa anak di sebuah lembaga musik,,


hehe, serasa bekas pesantrennya ga bersisaa. pergi pagi ke sekolah, pulang sekolah langsung ngeband sama temen2 ato anak luar, diselingin ngelesin, terus maen dan pulang malaaamm sekali. bahkan kadang nekat ga balik ke pondok karena pintu gerbangnya uda di gemboookkk :DD #anak.nakal

yaah, memang karena terbiasa dengan gaya hidup yang sangat tidak sehat, akhirnya aku sakit yang menurutku cukup parah, sampai berkali-kali muntah darah :O 
#SKIP#SKIP#SKIP#SKIP#

pokoknya cukup benar-benar drop waktu itu, sampe suatu waktu aku mendengar salah satu lagu favoritku diputar: symphoni no.7 milik beethoven
angan melambung.. tinggi.
"Hmm...aku sangat ingin bisa memainkan lagu ini… memainkannya dalam sebuah konser besar my piano concert….. disaksikan oleh beerrribu-ribuu orang.....
Dan mereka tersenyum… terhanyut.. masuk, menyatu dalam setiap symphony dan nada yang ku buat…
huuuaaaaa… indahnyaaaa ^^"

bersemangaaattt kembalii..!!
dengan obsesi itu, aku mulai rajjin mencari orkestra yang cocok dan membuka buanyak link dengan siswa SMM, sekolah yang sangaaaat amat amat amatt ku idamkan waktu itu :)

tapi Allah berkehendak lain,, malah aku masuk ke SMA N 5 YOGYAKARTA :( 
  • yang T.E.R.N.Y.A.T.A adalah sekolah yang T.I.D.A.K. A.D.A pelajaran seni musik.................duarrr#1
  • satu-satunya alat musik yang ada di sekolah hanya : keyboard yam**a yang sudah buram LCDnya (cuma boleh dipake waktu upacara)...............................jgleeeerr#2
  • siswa yang bawa alat musik ke dalam area sekolah tanpa kepentingan..............dapat poin negatif (=,=)''#3

L.E.N.G.K.A.P. S.U.D.A.H.

ini ceritanya, dunia musiknya lagi gempa :p


continued...........

last tears


Saat kau sudah kelelahan menjalani kehidupan..
Sangat kelelahan..
Sudah tua renta..
Sangat renta..
Sudah saatnya berhenti bernafas..
Harus berhenti bernafas.. 
terpejam.............. 
terdengar suara berbisik lembut
"wahai jiwa yang tenang, Allah ingin aku menyampaikan bahwa Ia sudah sangat merindukanmu..."
...Dan ternyata kau hanya terbangun, membuka mata di dimensi berikutnya...

bertemu wajah, yang selama ini kau rindukan.......
bertemu dzat yang selama ini sangat teramat mencintaimu..

2 tahun? this is it

jejak langit, takkan pernah hilang ditelan malam.. karena ia tegar mengukir cerita lewat bintang maupun hujan... :)



Luruskan!!



Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main?”
(Al-Mukminun [23] : 115)


********************
Mereka asyik mendadani akhlaq, menggelegarkan hukum, menghimpun pahala, memakai serban, menggenggam tasbih, dan berdoa:

meminta surga......


mereka hanya tahu yang mereka mau, bukan yang Engkau mau....


“Aku adalah Perbendaharaan Yang Tersembunyi, karena itu Aku rindu (ahbabtu) untuk dikenal. Maka Aku ciptakanlah makhluk, sehingga melalui-Ku mereka mengenal-Ku"

(hadits qudsi--Ibn ‘Arabi, Futuhat al-Makkiyyah 2 : 232, 399)


Begitu banyak orang sholeh; namun begitu sedikit kekasihMu.....


*********************

Wahai anak Adam! Telah Kuciptakan segala sesuatu demi kebutuhanmu. Tapi Aku ciptakan engkau untuk diri-Ku sendiri”
(Murtadha Muthahhari, Tema Tema Pokok Nahj al-Balaghah, hal. 204.)



********************
Laa hawla wa laa quwwata illa billah..... T____T 

footsteps


and once again...

Menyublimkan kepedihan


Menjadi super hero tanpa cela betapa sangat sulitnya. 
Siapa yang akan sanggup menempati posisi seperti ini, siapa yang akan merelakan dirinya berada dalam sebuah suasana pencitraan, untuk memenuhi harapan dahaga masyarakat akan sosok-sosok keteladanan? 
Menjadi pejuang tanpa kelemahan dan kekurangan, betapa beratnya. 
Menjadi pahlawan tanpa sedikitpun tercemar oleh cela yang dilakukan oleh dirinya, isteri, anak-anak dan keluarga besarnya, siapa sanggup menempuhnya? 

pejuang,,,seakan dia adalah manusia tanpa cela, serba sempurna dan serba tidak ada kekurangannya...

Di titik ini, setiap pejuang telah dipajang dalam bingkai harapan yang sangat ideal.
         Tak boleh berdebu, "mereka" selalu bersihkan setiap hari dengan puji-pujian dan selaksa doa. 

harapan melambung terlalu tinggi untuk para pejuang...
"Para pejuang ini yang akan menjadi penyelamat bangsa, akan menjadi harapan perubahan bagi bangsa ini!"

sungguh, sebuah obsesi yang lahir dari dahaga berkepanjangan akan munculnya sosok keteladanan dari para pahlawan. Sangat lama masyarakat menunggu para pahlawan yang akan mensejahterakan rakyat Indonesia dan membebaskan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, kelaparan, ketertinggalan dan keterbelakangan.

#Inilah episode kepedihan setiap pahlawan dan pejuang.

Sekali lagi saya tegaskan,,,Saya bukan seorang pahlawan. 
Saya hanyalah seorang anak bangsa yang memiliki teramat sangat banyak kekurangan, kelemahan, keterbatasan dan hal-hal tidak ideal. Dari sudut pandang apapun. Namun saya sangat meyakini bahwa kebaikan besar bermula dari kebaikan-kebaikan kecil. Saya sangat meyakini hal-hal luar biasa bisa bermula dari konsistensi melakukan hal-hal yang biasa.

Tidak bolehkah memiliki pilihan sederhana seperti ini? Haruskah kita memilih menjadi pahlawan tanpa cela, atau sekalian memilih menjadi pecundang yang dicela serta dilaknat seluruh media? Sedih sekali hidup kita, jika terbelenggu oleh “apa kata orang kepada kita”. 

Silakan tidur dan berhenti dari kebaikan, maka para setan akan pesta pora merayakan kemenangan
Silakan menyesal menempuh jalan panjang bernama kebajikan, tempuh jalan lain yang lebih menyenangkan pencitraan.

tetapi, hanya itukah tujuan kita? Mendapat pujian, mendapat pengakuan, mendapat ucapan selamat dan penghargaan atas kesantunan, kesalehan, kebaikan, kejujuran, dan kebersihan yang ditampilkan? Tidak siap mendengar kritik tajam, caci maki, cemoohan masyarakat dan media massa? Tidak kuat mendengar ledekan, tertawaan, gunjingan, dan kekesalan orang?

Menyublimkan kepedihan menjadi amal kebaikan berkelanjutan yang kita lakukan dalam setiap tarikan nafas. Jangan menguapkannya, karena jika diuapkan kesedihan hanya akan hilang namun tidak menghasilkan karya.

Ya, anda harus menyublimkan kepedihan ini menjadi sesuatu yang sangat berarti. 
Menjadi sesuatu yang menyemangati diri. 
Menjadi sesuatu yang menasihati. 
Menjadi sesuatu yang bernilai abadi. 
Menjadi sesuatu yang bernama kontribusi.


Mari bekerja di ladang-ladang amal kita yang sangat luas tanpa batas. Silakan mencela bagi yang hobi mencela. Silakan melaknat bagi yang gemar melakukannya. Silakan berhenti dan menepi bagi yang sudah tidak memiliki kepercayaan lagi. Sekecil apapun langkah kebaikan kita lakukan, pasti tetap menjadi kontribusi yang berarti bagi negeri. Keyakinan ini tak bisa ditawar lagi. Tuhan telah mengumandangkan, hal jaza-ul ihsan illal ihsan. 

Apakah kita tetap juga tidak memahami?

Kita serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Mengerti.


_copas, dengan banyak sekali editan :) afwan. semoga bermanfaat ^^

das ist sehr schön!!


center

Colt M1911A1 (metal slide; 1,36kg-219mm; kaliber: 45 ACP, kecepatan peluru: 252 meter/detik; short recoil operation; semi-otomatis)

peluru 9mm parabellum



samping

Revolver 2,5" Black (full metal; 960gr-200mm; barel~80mm; semi-otomatis; peluru 6mm BB)

















Walther CP88 (full metal; 1040gr-1880mm; semi-otomatis)


peluru 9mm Parabellum
 



Glock 18C (plastic gun; 0.87gr-188mm; jarak efektif: 50m; kecepatan peluru: 350m/detik; semi-otomatis; kapasitas peluru: 17butir; short recoil)
peluru 9mm Parabellum



UZI SMG (sub machine gun) (metal; berat: 3,5kg; panjang: 640mm-popor dibuka 470mm-popor dilipat; peluru: 9x19parabellum; rata2 tembakan: 600peluru/menit; kecepatan peluru: 390 meter/detik; jarak efektif: 100m; jarak jangkauan: 200m, blowback)




nb: nostalgia.... dan masih dalam pengaruh film "Valley of the Wolves Palestine" #kobong #mupeng bangeeeettt
paling nggak udah nyicil beli pistol air :O #menghibur diri



Ini namanya, dojo berasal dari domo.. :O