Khabbab..ia adalah seorang budak sekaligus pandai besi pembuat senjata yang ulung.. setelah menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa.. Tanpa sadar, bibirnya lembut terus mengulang-ulang syahadat sepenuh cinta…
Ia tak meyadari, bahwa ia sedang melewati perkumpulan kafir Quraisy.. tak ayal lagi, kaum Quraisy itu sangat marah mendengar khabbab melantunkan kalimat yang sangat mereka benci… tanpa dikomando, mereka beramai-ramai mengeroyoknya, menghajarnya tanpa ampun, melampiaskan semua kebencian mereka, sampai khabbab pingsan….
Ketika tersadar, khabbab sangat bingung mendapati tubuhnya bengkak-bengkak dan tulang-tulangnya terasa sakit, pakaiannya koyak, berlumur darah yang mengalir dari berpuluh luka di badannya.. Berkali-kali ia mencoba bangkit, namun ia selalu jatuh tak berdaya. Beberapa lama, akhirnya ia berhasil berdiri dan berjalan membersihkan dirinya. Hatinya sangat lega, sungguh dia puas telah men’syiar’kan keimannya..
Baru saja khabbab selesai mengganti pakaian, ummu anmar (majikannya) menghadang langkahnya. Ummu anmar mempertanyakan tentang kebenaran bahwa khabbab telah menjadi pengikut Muhammad. Khabbab sangat tegas mengiyakan semua itu. Ummu anmar marah besar, lantas memerintahkan saudara-saudara dan budak-budaknya yang lain untuk menghajar khabbab. Lagi-lagi, darah khabbab harus tertumpah..
Merasa belum puas, oleh orang-orang itu, semua besi yang dipunyai khabbab, dilebur, dibentuk menjadi rantai, belenggu, serta baju besi. Lalu, dimasukkan ke dalam api hingga menyala dan merah membara, dan mereka pakaikan kepada khabbab yang masih setengah sadar. Dengan keji, mereka terlentangkan khabbab yang memakai belenggu dan baju besi panas di tengah padang pasir saat matahari panasnya sangat menyengat dan membakar, lalu dadanya ditindih batu besar.
Khabbah tetap istiqomah. Walaupun sakit luar biasa ia rasakan, ia gerakkan lidahnya untuk menyebut nama Allah.
Melihat khabbab tak goyah, mereka semakin geram. Lalu mengambil beberapa batu, membakarnya hingga merah menyala. Setelah itu, mereka letakkan bara itu dibawah baju besi yang dikenakan khabbab, hingga baju besi itu ikut membara lagi…
Khabbab menggigit bibir, panas luar biasa merajam tubuhnya, bahkan sampai punggungnya mengelupas sepenuhnya. ..
*****************
penyiksaan itu, berlangsung berhari-hari, sampai orang-orang kafir itu bosan menyiksanya. Dan akhirnya, mereka melepaskannya untuk sementara.. dengan tenaga yang tersisa, khabbab membersihkan dirinya, lalu bersama teman2 senasib yang juga disiksa oleh kaum Quraisy, menuju rumah manusia yang paling mereka cintai,.. mereka menginginkan keselamatan,, (bukankah itu sangat wajar?)
Di hadapan Rasulullah, ia mewakili teman2nya, mengadukan semua perlakuan kaum quraisy terhada mereka. Lalu ia meminta pertolongan beliau… Rasul menatap mereka pilu, beliau sangat ingin menolong, tetapi beliau tidak ingin generasi pertamanya menjadi generasi yang cengeng dan lemah hati. Dengan sepenuh kelembutan, beliau menjawab “sesungguhya umat-umat terdahulu sebelum kalian telah mengalamai penyiksaan lebih dari apa yang kalian alami. Mereka ditanam dalam tanah. Kemudian kepalanya digergaji sampai terbelah menjadi dua bagian. Tubuh mereka juga disikat dengan sikat besi sampai terkelupas daging dari tulangnya, tetapi mereka tetap tabah dan tidak melepaskan keyakinannya. Sesungguhnya Allah akan menyempurnakan hal itu sampai setiap pengembara yang berpergian dari Shan’a he Hadramaut tidak takut berjalan sendiri, kecuali kepada Allah..seperti takut dari serigala menerkam hewan gembalaannya. Tetapi kalian ini sungguh terburu-buru..”
Seketika para sahabat terdiam. Mereka malu, sangat menyesal karena telah bersikap lemah. Di dalam hati, mereka pun berjanji untuk terus tegar memperjuangkan keimanan mereka, sampai kapanpun…
Begitu pula khabab, dengan langkah pasti ia kembali ke rumah majikannya. Azzam itu begitu kuat mengakar, hingga bibirnya tak lepas dari dzikir kepada Allah..
Setelah sampai, ia mendapati majikannya marah karena kepergiannya. Ummu anmar kembali mengerahkan budak dan saudaranya untuk kembali menyiksa khabbab seperti sebelumnya. Tapi khabbab tegar, ia telah mempunyai semangat baru untuk menjalani semua itu.
*****************
Suatu hari, ketika orang-orang yang menyiksanya sedang pergi untuk beristirahat, khabbab melihat Rasulullah melewati jalan di dekat tempat penyiksaannya. Tertatih ia berjalan, mengejar sang kekasih hati.. tak ada luka, tak ada sakit yang terasa… hanya cinta yang menggelora…
setelah agak dekat dengan beliau, lirih khabbab memanggil nama Rasulullah… Dan Rasul pun menoleh..
entah ini kali keberapa, khabbab terpesona dengan wajah mulia itu.. rontoklah semua deritanya, ia benar-benar merasakan kebahagiaan yang tak terkira..
Ummu anmar melihat khabbab bersama Rasulullah, ia marah, kebencian itu begitu dalam menguasainya. Lantas ia bergegas mengambil sepotong besi dan membakarnya sampai membara.
Di luar, khabbab masih berbincang dengan Rasulullah.
Khabbab sungguh gembira, hingga ia tak menyadari ummu anmar yang marah besar mendekat kepadanya.. Khabbab sungguh menikmati tiap detik kebersamaannya dengan Rasulullah, hingga ia tak merasakan panasnya besi membara yang ditempelkan ummu anmar kekepalanya.
Walaupun darah mengalir, walaupun asap mengepul dari kepalanya dikarenakan besi panas itu,,,ia tak memperdulikannya.. ia tetap tersenyum… tak ada rasa sakit yang bisa mengalahkan cintanya kepada Rasulullah..
Namun tubuhnya tak kuat lagi, dan akhirnya ia pingsan di tempat itu juga…
Rasulullah yang menyaksikan kejadian yang tidak diduga-duga itu tersentak kaget. Beliau sungguh tak menyangka ada yang tega berbuat sekejam itu. Dengan air mata yang membasahi pipi, Beliau berdoa dengan khusyuk “Ya Allah, limpahkan pertolonganMu kepada khabbab, dan kuserahkan urusan Ummu anmar kepadaMu..”
Kehendak Allah pun berlakulah, selang beberapa hari Ummi Anmar menerima hukumannya. Ia diserang oleh semacam penyakit panas yang aneh dan mengerikan. Menurut keterangan ahli sejarah ia melolong seperti anjing. Dan untuk menurunkanrasa panas itu, seorang tabib menyarankan supaya menyetrikakan sebatang besi yang panas membara ke atas kepalanya. Hal itu dilakukan setiap kali rasa sakitnya menyerang.. Na’udzubillah min dzalik….
2 komentar:
huaaa huaa huaaaaaaa
T.T
wah, jih utang umar yoo..
lali e.. :p
Posting Komentar