JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

Syaikh Keren


"Azzamul qur'an, fahuwa dusturukum, wa kalamu rabbikum,
wahuwa syafi'ul musyafa'u yaumal qiyaamah.
Fa inna lahu lakhalaawah, wa inna 'alaihil thalaawah.
Wa inna a'la u wa mutsmir, wa inna ashfalahu la mughdiq.
Wa innahu laa ya'la walaa yu'la 'alaih..."

-Shariif Sayyid Musthafa Hassanien-
12 yrs old, hafidzul Qur'an in 3 months


Qur'an is your prescribed way of life, it's the word of your Lord.
and it's the accepted interceder on the day of judgement.
it's the speech that's beautiful in content, beautiful articulated.
-like a well- rooted tree, with tasteful fruits.
and it's the best, and no speech can get any better.



Special Edition

Kawan..
 
Sesungguhnya di surga, ada suatu tingkatan yang tidak bisa dicapai seorang hamba dengan amal.

Pula, didalam hati,, ada suatu derajat iman yang tidak bisa dicapai dengan amal.

Apa pun amalnya itu. 



Posisi itu... hanya akan tercapai dengan ujian dan cobaan.
 
Ya....
Ketika Allah berkehendak meninggikan imannya, maka Allah menetapkan baginya ujian, dan menolongnya untuk teguh dan bersabar menghadapinya..

----

Bukankah sekiranya para Quraisy tidak pernah meragukan Rasullah, Abu Bakr tidak akan mendapat julukan "Ash-Shiddiq"

Bukankah sekiranya keluarga Yasir tidak merasakan pedihnya siksa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik,, mereka tidak akan sampai pada derajat, "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya kalian dijanjikan surga."

Sekiranya bukan karena tubuh Thalhah bin Ubaidillah tercincang dalam perang uhud untuk melindungi Rasulullah, ia tidak akan meraih kemuliaan "Syuhada yang berjalan"
 
Kalauah bukan karena kesabaran Yusuf a.s. saat digoda dan dipenjara,, beliau tidak akan mendapatkan panggilan, "Wahai yang terpercaya." (Yusuf: 46)

Sekiranya bukan karena kesabaran Umar bin Abdul Aziz mengenyam pahit getirnya kebenaran dan keadilan, niscaya ia tidak akan diakui sebagai khalifah yang kelima...


begitulah... :)

Redha - ust.zulfi akmal


Tiga orang berteman berselisih dalam satu masalah:
Yang pertama berkata: Aku lebih suka meninggal dunia karena rindu bertemu dengan Tuhanku.
Yang kedua: Aku lebih menyukai hidup supaya bisa beribadah kepada Tuhanku dan melakukan ketaatan.
Yang ketiga: Aku tidak mempunyai pilihan, tetapi aku redha dengan pilihan Tuhanku untuk diriku. Bila Dia menghendaki, Dia menghidupkanku dan bila Dia menghendaki, Dia mematikanku.
Lalu mereka bertanya kepada orang yang arif, kemudian beliau menjawab: “Orang yang memiliki rasa redha terhadap ketentuan Tuhannya itu lah yang paling utama”.
Ya Allah, karuniakan lah kepada kami nikmat redha terhadap segala keputusan-Mu.

ingatkan aku



Anda tidak bisa memanen yang tidak Anda tanam.
Anda tidak bisa mengharapkan yang tidak Anda sebabkan.
Kebaikan dalam kehidupan kita adalah kebaikan yang telah kita lakukan.
Dan kebaikan dari masa depan kita ditentukan oleh seberapa baiknya kita hari ini.
-Mario Teguh-


hanya ingin selamanya jadi salah satu batu bata untuk meninggikan dakwah ini.. hingga hanya asma Allah tegak di bumi.  hingga islam tak lagi kehilangan izzah diri. hingga Rasulullah tersenyum bangga melihat umatnya bersatu padu saling mencintai.. dan hingga tak ada lagi satupun sudaraku yang terdzolimi.




ya Allah, menara cahaya itu seperti apa? :')