JEJAK LANGIT

Rabbanaa,, maa khalaqta haadzaa baatila...

my page

looking back


“Orang-orang yang berkumpul karena cinta saja masih bisa menimbulkan kekecewaan, bagaimana dengan orang-orang yang berkumpul karena kecewa ?"

Dakwah ini, dibangun dengan ikatan cinta.. Gerbong dakwah melaju dengan berbagai proses dan dinamika, menuju harapan dan cita-cita bersama. Dalam perjalanan inilah muncul perbedaan pandangan, muncul gesekan pemikiran satu dengan yang lain. Di antara orang-orang yang saling mencinta, akhirnya muncul perasaan kecewa. Muncul tuduhan, muncul praduga, muncul prasangka... :(
Nabi Muhammad saw,, adalah manusia pilihan, tanpa cacat dan cela sebagai seorang teladan.. Dan para sahabat adalah generasi pilihan, yang menjadi generasi terbaik sepanjang sejarah Islam. 

Tetapi, lihatlah.. para sahabat itu pun sempat memiliki simpanan kekecewaan setelah Perjanjian Hudaibiyah dirancang oleh Nabi saw dan Suhail. Lihat ekspresi kekecewaan mereka! 
Tiga kali Nabi saw memerintahkan, tak seorangpun dari para sahabat yang melaksanakan. 
Hebatnya,, dalam kisah “pembangkangan” para sahabat (usai Perjanjian Hudaibiyah dan kekecewaan usai Perang Hunain), semuanya berakhir dengan sangat indah dan cepat. Rassulullah sebagai qiyadah menyelesaikan suasana dengan sangat tepat, sehingga kekecewaan tidak membesar dan menjalar. 
Ini karena Nabi Muhammad sebagai manusia pilihan yang kepribadiannya dikuatkan dengan wahyu, sehingga beliau tidak akan pernah salah langkah. Tindakan beliau selalu tepat.
Jika Rasulullah yang tanpa cela saja masih mendapatkan lontaran kekecewaan, bagaimana dengan kita yang sama sekali bukan Nabi, bukan pula sahabat Nabi, bukan muridnya para sahabat, bukan pula murid para tabi’in…. Jika sahabat Nabi saya masih bisa menyimpan kekecewaan, bagaimana dengan kita yang tidak memiliki kualitas sebagai sahabat Nabi….
Kita, hidup di zaman serba modern. Semua kejadian, semua peristiwa, semua kondisi dengan sangat cepat tersebar. Sangat cepat, tanpa batas, tanpa jeda waktu.. Semua, apa saja terberitakan. Sayang, banyak yang tidak bisa membedakan mana data dan mana analisa. Semua berita yang muncul di internet dan dunia maya dianggap kebenaran.

******************
Kawan, di tengah kita tidak ada Rasulullah. Ketika berbagai berita berseliweran tentang qiyadah, tentang dakwah, tentang jama’ah, dan tentang “segala sesuatu” yang cenderung menjadi 'gosip', bukankah harusnya kita mencontoh sikap perilaku Rasulullah dan para sahabat beliau?? 
__Tentu saja tidak akan bisa sama sepenuhnya,, namun usahakan sepenuh hati agar jangan sampai lepas dari contoh keteladanan mulia mereka...
Kita hanya perlu khusnudzan dan duduk bersama. Mendengarkan bagian-bagian cerita, merangkai berbagai peristiwa, mencoba membuat sederhana hal-hal yang seakan-akan dibuat dan tampak sedemikian rumitnya. Tak usah terlalu di dramatisir. Setelah permasalahan selesai, mari kembali berkumpul seperti tak ada kejadian sebelumnya. Tidak ada dendam, tidak ada permusuhan yang terwariskan. Tidak ada sakit hati yang tersimpan.
Sudahlah kawan,, tidak perlu membuat perkumpulan karena kekecewaan. Tidak perlu membuat organisasi karena sakit hati. Tidak perlu konsolidasi untuk menyatukan pihak-pihak yang merasa kecewa atau merasa terzalimi.
*Karena perkumpulan seperti apa yang akan terbentuk, dari jiwa-jiwa kecewa? Jamaah seperti apa yang akan muncul, dari hati-hati yang menyimpan benci? Toh kelak ketika terbentuk perkumpulan, pasti ada yang kecewa lagi.
Mari duduk saja bersama-sama. Membingkai hati, mengeja keinginan jiwa. Berbicara dengan bahasa ruhani, bukankah kita semua ini para jundi Allah yang saling mencinta? Bukankah kita semua telah berikrar untuk selalu berada di jalanNya? Termasuk ketika menyelesaikan permasalahan? 
Bukankah kita semua sangat mencintai jalan dakwah ini? Lalu mengapa harus mengambil langkah sendiri hanya karena tidak bisa memahami keputusan jamaah?
Wallahu a’lam. Saya hanya sulit mengerti, mengapa ada perkumpulan yang didirikan karena kekecewaan dan sakit hati. Padahal, aktivitas yang dirintis dengan sepenuh cinta saja, masih bisa menumbuhkan rasa kecewa.

goresan kecil



Siang. Hujan lebat. Rumahku bocor.  Air bukan saja menetes, tapi mengucur dan mengalir. Dimana-mana. Di ruang komputer, di ruang tamu, di kamar tidur, di ruang tengah.

Merembes, mengalir di dinding. Deras sekali. Sangat deras. Membentuk genangan, seperti banjir di lantai rumah, cepat mengalir kemana-mana.

Mengucur dari langit-langit eternit. Tetes-tetes, makin deras saja. Membasahi tempat tidurku. Membasahi meja kerjaku. Membasahi lantai kamarku. Membasahi dinding-dinding rumahku.

Aku bekerja mengatasi kebocoran. Tidak bisa. Kebocoran ini sistemik. Tak bisa diatasi dengan membongkar gentingnya saja. Tidak bisa diatasi dengan memperbaiki saluran air di dindingnya saja. Tidak bisa, kebocoran ini sudah terlalu parah.

Bocor, membentuk banjir. Banjir membentuk aliran dan gelombang. Gelombang air membentuk kerapuhan. Kerapuhan membentuk kehancuran. Kehancuran membentuk kebinasaan.

Berdiri termenung aku menyaksikan kebocoran rumahku. Akan tidur dimana, sementara tempat tidurku sudah basah kuyup oleh genangan air. Dingin, tubuhku basah kuyup kedinginan.

Rumah besar yang bocor, dimana-mana. Bagaimana mengatasinya. Sudah terlalu parah kebocoran ini. Akan nyenyak tidur dimana ? Akan nyaman tinggal dimana ? Rumah ini sudah penuh kebocoran.

Harusnya kita perbaiki secepatnya. Semuanya. (by: cahyadi takariawan (dg perubahan secukupnya) :p #maap pak!!^^)

__0____0____0___^^__0___0___0______

tetapi,, lebih baik disini.. rumah kita sendiriiii... #singing :DD

sekarang udah musim ujan lhooo..!! watch out, watch ouutt..!!
mungkin rumah ini harus dibongkar dalam waktu bersamaan... ada yg mbenerin genting, ada yg mbenerin talang air, ada yg ngerapihin plafon, de el el….

hmm,, kalo satu2 misalnya gentengnya tok aja yg dibenerin, trus dicat warna warni biar keliatan cantik kayak sekarang ini,, itu mah jadinya pencitraan ajah... yang liat berasa santai, brasa rumah udah bagus 'cemeling',, padahal masih ada talang yang bocor, saluran air tersumbat..
dan sekalinya hujan turun dereeesss,, "DUAARR" jebol deh.. hfftt,,

#mosok ya musti manggil tim bedah rumah di tipi-tipi itu buat mbantuin mbenerin?? 
hmm,, gitu sih cepet dan kitanya juga nggak capek.. 
tapi emang mau, rumahnya di obok-obok orang? emang rela, rumah kitaa, di hancurin sama merekaa di sana sini, diganti dengan properti bekas, seenak udel mereka?? --gue mah ogaahh

*rumah ini, rumah yang di bangun susah payah oleh simbah-simbah kita dengan keringat dan darah, yang pondasinya telah di kokohkan sedemikian rupa dengan al-qur'an dan sunnah,, rumah besar ini, yang lantang menjadi saksi akan perjuangan dan tapak-tapak kesabaran semua pendahulu, dengan harapan ia tetap kokoh berdiri memayungi zaman.. (sumpe deh iki lebay) 
dan kini ketika ia bocor, dan reot,,akankah menyalahkah angin atau hujan sebagai penyebab kebocoran, sebagai pembenaran agar kita bisa berlalu, bersantai tanpa merasa bersalah?? ataauu, akankah terus mengatas namakan kata 'lelah', hingga kita punya alasan tidur pulas tanpa memperdulikan waktu yang terus berlalu, yang tak akan hanya menghancurkan atap dan tembok, tetapi juga pondasi yang kian lama kian merapuh..  begitukah??

ah, persetan dengan semua prosedur itu, persetan dengan tahapan dan pemikiran yang coba kalian hembuskan itu... yang malah seakan semakin lama semakin menjauhkan kami dari makna kebenaran
maaf,, tetapi kami, penghuni rumah ini, memang tidak memiliki arsitek 'lihai' seperti standar rumah-rumah kalian.. sungguh, saran teknik dan bahasa-bahasa kelas 'tinggi' itu terasa sangat amat sulit sekali untuk kami mengerti...


diamlah!!!

kami tidak bodoh..!!
biarkan kami mengerjakan semua ini dengan cara kami sendiri..!!
kami masih punya pedoman dan panutan, yang dengan bahasa kasih memimbing kami sepenuh cinta membangun peradaban..
kami masih punya azzam dan tujuan, yang dengan itu kami akan terus dan terus bekerja memperbaiki lagi harapan kami ini.. 
mejadi seperti semula, dan menjadi lebih dan lebih hebat,, menjadi kokoh dan lebih kokoh,.. menjadi besar dan lebih besar..

semoga, bisa menjadi awal dari kebangkitan dan kejayaan cahaya kebenaran di atas bumi ini... amin

_____________^^______________

satukan tekad, kumpulkan kekuatan,
MARI REVOLUSI..!!!! 

#lebay.com